Baby Mint

    • HOME
    • AUTHOR
    • THINK&TALK
    • DO IT YOURSELF
    • EXPLORE
        Beberapa tahun belakangan ini, kegiatan online seolah menjadi RATUnya JAGAD. Sebagian besar kegiatan maupun interaksi antar manusia telah berpindah tempat yaitu dari kontak fisik menjadi kontak di dunia maya. Apalagi semenjak terjadinya pandemi Covid-19. Mulai dari rapat, kuliah, sekolah, bekerja, bahkan berjualan menjadi dilakukan secara online. Walau dimulai dengan terpaksa (karena adanya PSBB, mencegah transmisi virus Covid-19, mempermudah contact tracing, dll) di masa mendatang, kegiatan online menjadi salah satu cara kerja dunia yang baru. Oleh karena itu, sebagai manusia yang memiliki kebutuhan untuk bertahan hidup, sudah sewajarnya selalu belajar dan terus mengikuti arus yang telah terbentuk. Salah satunya adalah memulai bisnis secara online.
        
        sumber : google gambar
        
        Bisnis online dalah kegiatan bisnis yang dijalankan melalui media internet sehingga pembeli dan penjual tidak bertatap muka secara langsung. Banyak kelebihan yang didapatkan dari kegiatan bisnis online seperti berjualan misalnya adalah penjual tidak perlu menyewa tempat untuk berjualan sehingga otomatis mengurangi pengeluaran sewa tempat, transaksi lebih mudah dan cepat dilakukan, karyawan yang dibutuhkan tidak terlalu banyak bahkan bisa dilakukan secara mandiri, dan bisnis tentu dapat dilakukan dimanapun seperti dari rumah. 

        Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memulai bisnis baru secara online :

    1. Menjual Sesuatu yang Sedang Banyak Dicari
        Ketika kita baru pertama kali memulai bisnis online, langkah yang sebaiknya kita lakukan adalah melakukan riset terhadap pasar. Memahami trend apa yang sedang marak diperbincangkan atau dicari oleh sasaran kita? Apa yang paling dibutuhkan? Apakah kita bisa menyediakan barang/jasa tersebut? Seperti misalnya pada era pandemi seperti saat ini, tentunya semua orang butuh proteksi untuk dirinya maupun keluarganya yaitu masker. Kita dapat menangkap peluang bisnis tersebut dengan menjual aneka macam masker mulai masker kain, bedah, maupun face shield. Maka, peluang untuk mendapatkan lebih banyak pembeli akan lebih besar. 

    2. Membangun Kepercayaan Pembeli
        Dalam bisnis online, hal yang wajib dipelajari oleh penjual adalah bagaimana cara membuat calon pembeli percaya kepada kita, barang, atau jasa yang kita pasarkan. Calon pembeli tentunya akan melakukan riset terlebih dahulu kepada tempat ia akan melepaskan uangnya dan menukarkan dengan apa yang ia mau. Tentu semua orang tidak ingin ditipu dan merasakan pengalaman kehilangan uang. Oleh karen itu, penting bagi penjual untuk membuat calon pembeli percaya padanya sehingga rela menukarkan uangnya dengan apa yang penjual tawarkan. Salah satu cara untuk membangun kepercayaan pembeli adalah memberikan testimoni yang banyak dan tentunya asli ya. Lalu bagaimana cara memberikan testimoni jika bahkan kita belum menjual satu pun produk kita? Nah pertanyaan bagus! Ada salah satu cara yaitu dengan memanfaatkan relasi/ teman kita. Sebagai contoh kita membuka usaha donat. Kita dapat mengirimkan beberapa sample donat kita kepada beberapa teman dan meminta mereka untuk memberikan kritik dan saran serta mengupload donat yang telah kalian berikan di sosial media. Dengan banyaknya ulasan baik dan orang yang telah membuktikan bahwa toko kita dapat dipercaya, maka pada akhirnya pembeli akan datang.

    3. Promosi yang Menarik
        Promosi adalah salah satu poin yang krusial dalam melaksanakan bisnis online. Karena penjual tidak dapat bertemu langsung dengan pembeli dan pembeli tidak dapat secara langsung melihat barang yang dijual oleh penjual, maka keberadaan promosi merupakan salah satu daya tarik pembeli. Misalnya saja, tampilan foto produk yang lebih jernih dan memiliki konsep akan lebih menarik daripada produk yang difoto dengan asal-asalan dan konsep yang tidak menarik. Selain itu harga yang bersaing (lebih murah), dan mungkin juga bonus yang diberikan akan lebih menarik bagi calon pembeli. Oleh karenanya, kita harus memiliki kemampuan marketing atau promosi yang baik agar apa yang kita jual dapat bersaing dengan banyak orang lain yang menjual barang serupa.

    4. Pelayanan yang Memuaskan
        Pembeli adalah seorang raja yang artinya penjual harus memperlakukan pembeli dengan sebaik mungkin. Pelayanan yang diberikan oleh penjual akan sangat berkesan bagi para pembeli. Apabila kita memberikan pelayanan yang memuaskan seperti respon yang cepat, bahasa yang ramah, informatif, maka pembeli akan merasa mendapatkan semua yang ia butuhkan sebagai seorang "raja". Apabila pembeli merasa terpuaskan tidak menutup kemungkinan ia akan menjadi pembeli tetap kita atau bahkan membantu kita dalam proses promosi dari mulut ke mulut dengan memberikan testimoni baik kepada relasinya yang otomatis semakin memperluas jangkauan bisnis kita.

        Itulah beberapa hal penting yang harus diperhatikan ketika kita hendak membuka bisnis online. Pada era pandemi ini, saya sendiri telah membuka bisnis online saya karena menganggap pandemi ini adalah sebuah peluang bisnis yang mungkin akan menguntungkan saya. Saya memutuskan untuk menjual tali masker/strapmasker. Sebelum memutuskan untuk menjual tali masker maka saya melakukan langkah yang sudah saya tuliskan pada bagian sebelumnya. Saya merasa bahwa masyarakat sedang sangat mencari tali masker jadi saya menjualnya. Untuk menarik calon pembeli maka saya mendesain platform bisnis saya sebaik dan semenarik mungkin. Selain itu saya meyakinkan pembeli bahwa apa yang saya tawarkan adalah produk yang berkualitas. Salah satu daya tarik yang saya "jual" adalah mengenai pengemasan produk. Saya membuat desain dan juga mencetak kemasan jual saya kemudian dicetak mengenakan printer yang ada dirumah saya. Salah satu printer yang menjadi favorit saya adalah Printer HP. Mengapa? Karena hasil print dari Printer HP sangatlah jernih dan bagus sehingga menarik untuk dilihat oleh mata. Selain itu penggunaannya pun mudah dan mendukung bisnis baru saya. Kini, Printer HP memiliki banyak sekali jenis salah satunya HP DeskJet Series 2335. 


    sumber: store.hp.com

        Printer HP DeskJet Series 2335 adalah printer all in one dengan harga yang sangat terjangkau bagi kantong. Kualitas cetakannya pun tidak kalah dari yang lain yaitu sangat jernih. Hadir dalam warna-warna yang menarikantara lain Lavender, White, dan Palm. Lebih canggihnya lagi, kita dapat melakukan cetak (print) melalui ponsel! Sungguh sebuah teknologi yang inovatif dan tentunya sangat memudahkan kita. Printer multifungsi ini dapat menjadi solusi bagi dalam memulai bisnis online barumu. Semangat dan jangan lewatkan berbisnis di era pandemi ini!

    Continue Reading

     

    Sumber : Google Gambar

        Apakah fokus pertamamu saat melihat gambar diatas? Apakah langit biru yang begitu cerahnya? Ataukah pesawat terbang yang dengan gagah terbang membelah awan-awan? Ataukah bukit-bukit yang tampak dilewati oleh pesawat tersebut? Tunggu....apakah itu bukit? Oh ternyata bukan! Itu adalah tumpukan sampah yang sangat banyak sekali hingga membentuk gambaran seolah-olah adalah bukit. 

        Sampah merupakan salah satu masalah yang tidak pernah luput dari perbincangan. Segala upaya dilakukan untuk memberantas banyaknya sampah yang menumpuk setiap harinya atau setidaknya mengurangi bahkan mengubah sampah menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih dengan menggunakan prinsip "Reuse, Reduce, Recycle.". Siti Nurbaya Bakar (Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan) menaksir pada tahun 2020 timbunan sampah di Indonesia mencapai 67,8 juta ton dan terus bertambah seiring pertumbuhan jumlah penduduk ! Bayangkan saja timbunan sampah tersebut adalah timbunan dalam kurun waktu 1 tahun saja. Sungguh jumlah yang sangat fantastis. Jika timbunan sampah tersebut terus dibiarkan, maka tinggal menunggu waktu saja bumi ini berubah menjadi rumah bagi sampah. Kemana sajakah perginya sampah tersebut? Melansir dari laman Kompas.com sekitar 60 persen sampah dibuah ke TPA, 30 persen tidak dikelola dan mencemari lingkungan, sementara 10 persen sisanya didaur ulang. 

        Dibutuhkan waktu, tenaga, dan dukungan yang kuat dari lingkungan untuk melakukan perubahan terhadap permasalah sampah ini. Dibutuhkan waktu untuk dapat mengurangi ataupun mengelola sampah-sampah yang menjadi permasalahan di Indonesia bahkan dunia. Upaya yang dapat dilakukan dapat dimulai dari kesadaran diri sendiri untuk melakukan pengelolaan sampah atau pemberdayaan lembaga-lembaga yang memang memiliki visi dan misi dalam bidang tersebut. Salah satunya adalah Waste4Change. Program kerja yang inovatif oleh Waste4Change yang memang memiliki fokus pada pengelolaan sampah sangatlah membantu dalam percepatan tujuan Indonesia dalam perbaikan pengelolaan sampah serta menyadarkan mengenai Waste Management Indonesia. Waste4Change mengusung semangat "Bijak dalam Mengelola Sampah" dan memberikan edukasi tentang tanggung jawab dalam Personal Waste Management. Beberapa program kerja yang sangat menarik dari Waste4Change antara lain :

    1. Personal Waste Management. Merupakan layanan pengangkutan sampah anorganik langsung dari rumah klien

    2. Send Your Waste. Dengan program ini kita dapat mengirimkan sampah anorganik di rumah kepada Waste4Change dengan cara yang mudah yaitu melalui jasa ekspedisi

    3. Dropbox. Kita memilah sampah-sampah yang dihasilkan lalu sampah-sampah anorganik disetorkan ke dalam dropbox Waste4Change.

        Semua sampah tersebut pada akhirnya akan dikelola secara optimal oleh Waste4Change. Sehingga usaha ini dapat mengurangi jumlah 60 persen sampah yang hanya akan berakhir di TPA tentunya juga menambah persentase 10 persen sampah yang didaur ulang dan dapat memperpanjang usia hidup material melalui proses daur ulang. 

    AKU DAN SAMPAHKU

        Dalam menyikapi isu mengenai kegawatan penumpukan sampah ini, aku berusahan untuk TIDAK MEMBUANG SAMPAHKU KE TEMPAT SAMPAH dengan BEGITU SAJA namun berusaha untuk mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih memiliki daya guna dan memperpanjang usia hidup material. Oleh karena itu, aku memutuskan untuk melakukan daur ulang pada sampah yang kuhasilkan dari aktivitas sehati hari. 

        Salah satu sampah yang paling banyak kuhasilkan saat ini adalah sampah medis yaitu sampah masker sekali pakai. Seperti yang kita sadari bahwasanya pandemi Covid-19 masih terus berlangsung hingga saat ini. Setiap harinya, manusia tentu membutuhkan proteksi demi menjaga agar dirinya tetap selalu sehat dan terhindar dari penularan virus Covid-19. WHO sendiri menyarankan penggunaan masker medis 3 lapis sebagai salah satu proteksi yang baik digunakan oleh masyarakat umum. Anjuran tersebut membuat masyarakat berbondong-bondong membeli masker medis dan juga perusahaan lebih banyak yang melakukan produksi terhadap masker medis. Masker terbuat dari bahan utama fiber maupun kertas sehingga tergolong sampah yang tidak ramah lingkungan. Tinggal menunggu bom waktu ekologis apabila jenis sampah ini tidak ditangani dengan sebaik-baiknya. 

        


    1. HIASAN DINDING

        Produk daur ulang pertama yang muncul sebagai sebuah inovasi dariku adalah mengubah masker bekas menjadi barang yang memiliki nilai lebih secara visual dan memiliki nilai seni bahkan dapat menjadi ide untuk diperjual belikan di era pandemi ini yaitu Hiasan Dinding dengan kata-kata motivasi di dalamnya. Untuk membuatnya cukup mudah dan bahan yang digunakan cukup mudah didapatkan karena berasal dari bahan bekas.

    Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :

    1. Masker bekas yang telah didesinfeksi dan dicuci hingga bersih
    2. Tutup kaleng bekas
    3. Kertas yang dipotong mengikuti bentuk tutup kaleng
    4. Lem tembak
    5. Gunting dan Pulpen

    Cara Pembuatan :
    Pembacaan gambar dimulai dari gambar paling kiri bagian atas
    1. Potong bagian atas, bawah, kanan, kiri 
    2. Potong menjadi empat bagian sama besar
    3. Potong melingkar menjadi bentuk seperti pada gambar nomer 3
    4. Gulung potongan masker menjadi bentuk mawar dan kaitkan dengan menggunakan lem tembak
    5. Masker telah berubah bentuk menjadi bunga mawar. Kamu dapat membuat beberapa bunga mawar disesuaikan dengan susunan yang diinginkan 
    6. Tempelkan kertas yang telah dipotong pada tutup kaleng bekas menggunakan lem tembak lalu atur susunan mawar diatasnya
    7. Tambahkan kata-kata motivasi atau nama (sesuai keinginan) kemudian hiasan cantik ini dapat dipasang di kamar atau ruang keluarga 

    2. POT BIJI SEMAI/BUNGA
        Pembuatan pot ini terinspirasi dari keinginan untuk memanfaatkan barang bekas menjadi bentuk lain yang memberikan imbal balik positif kepada bumi yang kita singgahi yang telah kita manfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan menanam lebih banyak tanaman menggunakan pot ini, maka kita juga akan membantu bumi untuk menjaga kesehatannya. Bukan hanya diri kita yang terjaga dari virus namun juga bumi kita yang terjaga dari global warming.


    Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :
    1. Masker Bekas
    2. Benang dan Jarum
    3. Gunting


    Cara Pembuatan :
    Pembacaan gambar dimulai dari kiri atas ke bawah
    1. Potong bagian kanan dan kiri masker
    2. Satukan dua masker yang telah dipotong bagian kanan dan kirinya dengan menjahit pada bagian kanan-kiri-bawah. Sisakan pada bagian atas untuk 
    3. Balik masker yang telah dijahit sehingga bagian berwarna biru berada di luar
    4. Isi pot masker menggunakan tanah
    5. Siapkan biji atau tanaman yang hendak ditanaman (aku menggunakan biji bunga matahari)
    6. Tanam biji atau tanaman di dalam pot dan letakkan di tempat cukup cahaya serta siram dengan rutin agar tanaman bisa tumbuh dengan subur
    3. KANTUNG MULTIFUNGSI/POUCH
        Kantung multifungsi ini dapat digunakan untuk menyimpan barang-barang dalam satu tempat agar kita lebih mudah membawanya ketika bepergian dan menjaga barang agar tidak mudah hilang. Alat dan bahan yang digunakan SAMA DENGAN POT SEMAI namun perbedaan terletak pada cara pembuatan produk.

    Cara Pembuatan :
    Pembacaan gambar dimulai dari kiri atas ke bawah
    1. Potong bagian atas, bawah, kanan, dan kiri masker
    2. Satukan dua masker dengan menjahit melingkar. Sisakan sekitar 2 cm pada bagian atas
    3. Potong tali masker dan letakkan dibawah sisa masker 2 cm tadi, kemudian lipat sisa masker ke arah bawah
    4. Jahit sehingga tali berada di dalam sisa masker
    5. Balik masker sehingga bagain berwarna biru berada di luar
    6. Kantung multifungsi siap digunakan dan dapat diserutkan untuk menjaga agar barang tidak terjatuh dari kantung
        Ketiga produk hasil daur ulang tersebut diharapkan menjadi beberapa inspirasi dalam pemberian nilai lebih pada barang-barang bekas sehingga dapat digunakan kembali dan merupakan bentuk tanggung jawabku terhadap sampah yang telah kuhasilkan.
    Alam tidak butuh kata-kata mutiara, tapi alam butuh aksi nyata. - Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

    "Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Waste4Change Sebarkan Semangat Bijak Kelola Sampah 2021 . Nama Penulis : Nur Iedha Tertiana."

    Continue Reading

         Millenial, nama lain dari Generasi Y. Generasi dengan kelahiran antara tahun 1980-2000 ini terkenal dengan generasi yang "kekinian". Generasi yang selalu mengikuti trend yang sedang hangat, generasi yang bisa segalanya, generasi cerdas, dan masih banyak lagi. Kehidupan generasi millenial sangat erat hubungannya dengan perkembanga teknologi. Perkembangan teknologi teejadi pada beberapa bidang mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, sampai pada ekonomi. Banyak inovasi-inovasi yang digelontorkan dari buah pikir millenial. Salah satunya bisnis dengan berbagai pembaharuan dalam segala aspek. Seperti produk baru, bahan baku baru, terobosan baru, dll. Oleh karena millenial identik dengan teknologi dan fenomena yang saya sebutkan sebelumnya, kebanyakan golongan beranggapan bahwasanya generasi millenial tidak terlalu peduli dengan alam dan kelestarian lingkungan karena terlalu berfokus dengan "sesuatu yang baru", dunia maya, dan realisasi dari pikiran mereka. Apa iya? Apakah perkembangan teknologi yang pesat serta inovasi-inovasi baru oleh millenial tidak bisa disandingkan dan diselaraskan dengan keterjagaan lingkungan? Bagaimana jika generasi millenial ternyata juga punya 1000 Gagasan untuk tetap menjaga bumi, yang menjadi tempat pijak manusia, tetap baik-baik saja?

    Sumber : youthmanual.com

        Tanpa disadari, sebenarnya generasi millenial juga telah cukup memiliki peran kontribusi pada popularitas "Green Habit". Apa sih "Green Habit" itu ? Kebiasaan hijau? tentu tidak dapat diartikan secara eksplisit makna dari "Green Habit" sesungguhnya. Bagaimana mendefinisikan "Green Habit" adalah trend kebiasaan-kebiasaan menjaga bumi yang lahir karena kampanye melalui media sosial yang dilakukan oleh generasi millenial. Jangan berpikir kampanye berarti berorasi dengan jelas atau menarasikan secara jelas seperti "Mari Jaga dan Lestarikan Bumi Kita Demi Genarasi Selanjutnya" atau "Go Green! Reuse, Reduce, Recyle!". Sebenarnya secara konseptual kebiasaan "Green Habit" ini memang mirip dengan slogan "Reuse, Reduce, Recycle." yang dikemas dengan penyebutan "Trend Baru" atau "Trend Kekinian" yang diusung oleh generasi millenial.

    APA SAJAKAH ITU?

    1. Reusable Water Bottle
    Sumber : my-best.id

        Pasti kita sudah tidak asing lagi dengan popularitas membawa botol minum sendiri yang beberapa tahun belakangan ini kembali booming dan banyak dikampanyekan melalui sosial media, kan? Membawa botol minum sendiri/tumbler tengah banyak dikampanyekan dengan berbagai cara implisit. Salah satunya adalah yang diberlakukannya pemberian diskon bagi pelanggan yang membawa tumbler sendiri saat membeli minuman. Menarik bukan? Tentu pemberian diskon bagi konsumen adalah suatu nilai plus yang diharap-harapkan. Siapa yang tidak tertarik dengan iming-iming diskon hanya dengan membawa tumbler sendiri? Jika saya adalah konsumennya, saya pastinya akan tertarik. Secara tidak langsung ketika banyak orang membawa tumbler sendiri maka akan terjadi pengurangan penggunaan plastik yang biasanya digunakan untuk menyajikan segelas kopi panas atau es teh dingin. Seperti yang kita tahu bahwa dibutuhkan sekitar 100-1000 tahun bagi botol plastik agar dapat terurai. Sehingga ketika belum mencapai waktunya terurai, botol-botol tersebut akan menumpuk, mencemari bumi kita dan pada akhirnya akan berdampak juga pada kelangsungan hidup makhluk di dalamnya. 

    2. Stainless Straw/ Sedotan Stainless
    Sumber : ecoterri.com

        Sekitar tahun 2019 akhir atau 2020 awal, di media sosial sedang marak-maraknya penggunaan si kecil dengan warna yang menawan hati. Berbagai kalangan seolah berlomba menggunakan barang tersebut dan mempublikasikannya entah melalui unggahan foto atau ketika berkumpul dengan teman maupun rekannya. Naik daunnya si kecil ini juga memberikan angin segar dan ide bisnis buntuk menyediakannya demi memenuhi kebutuhan pasar. Yap! Dia adalah Stainless Straw/Sedotan Stainless. Trend penggunaan barang ini bisa jadi digemborkan dengan maksud untuk mengurangi penggunaan sedotan plastik sekali pakai. Selain bisa dicuci dan digunakan berkali kali, penggunaan sedotan stainless ini juga dianggap beberapa orang sebagai salah satu cara untuk menjaga  kesehatan diri karena teah terjamin kebersihannya dan tidak perlu khawatir mengenai kemungkinan sedotan plastik yang mungkin bekas orang lain, atau sedotan kotor, dan lain sebagainya. Cukup banyak kan manfaat dari inovasi ini? Dapat menjadi ide bisnis baru, menjaga lingkungan dengan pengurangan plastik, hingga keuntungan pada aspek kesehatan diri.

    3. Thrift/Barang Bekas
    Sumber : wwd.com

        Sebenarnya arti dari Thrift sendiri adalah aktivitas untuk meminimalkan pengeluaran dan mencegah terjadinya pemborosan. Namun, baru-baru ini istilah Thrift telah digunakan secara luas untuk mendefinisikan barang Pre-loved atau barang bekas. Kegiatan menjual dan membeli barang bekas ini mencapai puncak kejayaannya pada tahun ini. Tahun 2021. Banyak sekali bermunculan online shop yang menjual barang-barang bekas seperti pakaian, sepatu, bahkan barang elektronik yang tentunya masih dalam kondisi yang sangat layak pakai dengan harga yang "lumayan". Kegiatan menjual barang bekas ini dijadikan sebuah bisnis baru oleh kebanyakan kaum millenial. Thrift adalah salah satu inovasi "Green Habit" yang mungkin tidak disadari. Ketika sebuah barang dimiliki oleh seseorang namun ternyata ia sudah tidak menginginkannya lagi, barang tersebut masih dapat memiliki nilai jual lebih apabila dikemas dengan embel-embel "thrift", pengemasan yang baik, dan tentu foto-foto yang menarik. Barang tersebut tidak akan dibuang dengan begitu saja dan bisa dipindah tangankan dengan win-win solution. Sekali lagi, trend millenial ini mungkin sedikit demi sedikit dapat membantu pelestarian lingkungan karena dapat mengurangi produksi barang baru dan digantikan dengan perpindahan kepemilikan saja dengan jumlah barang beredar yang tetap sama sehingga tidak dibuang, menumpuk dan mencemari bumi kita. 

        Mengingat generasi millenial erat hubungannya dengan teknologi, kegiatan "Green Habit" ala millenial ini sangat mungkin dapat menjadi suatu aksi yang lebih besar lagi. Gagasan untuk membuat sebuah platform yang dapat mewadahi kegiatan ini secara keseluruhan menjadi hal menarik yang perlu dipertimbangkan oleh generasi millenial. Seperti pembuatan website atau marketplace yang menjual trend "Green Habit" akan sangat membantu memperluas cakupan pembiasaan kegiatan baik atau bahkan semakin banyak bermunculan inovasi lain oleh millenial untuk melindungi bumi dan makhluk yang hidup di dalamnya namun di lain sisi juga berperan dalam pembangunan pada sektor ekonomi bisnis. 
    MILLENIAL BISA!

     #1000GagasanEkonomi, #Selamatkanhutan, #TemenanLagi, #IndonesiaTangguh

    Continue Reading

        Hai semua, sudah sekitar 1 tahun kita berada dalam suasana pandemi Covid-19 yang memaksa kita mau nggak mau untuk selalu mematuhi 3M (Menjaga Jarak, Memakai Masker, Mencuci Tangan) eits lupa! Sekarang jadi 5M ( 3M + Menghindari kerumunan, Mengurangi Mobilitas). Sehingga banyak aktivitas kita berpindah yang awalnya luring/secara langsung menjadi dilaksanakan secara daring/online. Seperti halnya belajar, rapat, bekerja, bahkan berjualan kebanyakan menjadi dilaksanakan secara online. 

        Akibat dari pandemi ini juga nggak main-main salah satunya ya harga-harga bahan pokok naik dan usaha-usaha menjadi sepi. Selama pandemi juga, aku banyak memutar otak buat mencari penghasilan tambahan. Biasanya sih yang aku lakukan adalah jualan makanan ringan ke teman-teman kuliah. Tapi sekarang udah nggak bisa lagi karena, again, semua perkuliahaan dilaksanakan secara online. Akhirnya aku menemukan salah satu aplikasi unik dan memberi aku solusi buat permasalahan tersebut. Jadi melalui aplikasi ini, kita bisa menyewakan barang yang ada di rumah kita dengan mudah! Nah, kebetulan aku punya cukup banyak buku bacaan yang kurasa bisa disewakan lewat aplikasi ini. 

    Mau tau nggak aplikasinya ? Ini dia aplikasinya 

    Source : Google

        Yups! RentBook adalah aplikasi sewa unik yang kutemukan. Kita bisa menyewakan aset kita, apapun itu, seperti buku-motor-mobil-hingga rumah, secara online dan dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Sangat menguntungkan sekali kan? Apalagi di era pandemi seperti ini menemukan penyewa secara tatap muka cukup sulit dilakukan. Aplikasi bisa didownload melalui Appstore, PlayStore, dan PC. 
        Aplikasi RentBook termasuk aplikasi yang user friendy alias mudah digunakan. Menunya sangat simple dan mudah dimengerti sehingga nggak perlu khawatir kesulitan dalam mengoperasikan RentBook. Ketika pertama kali masuk, kita akan diminta mendaftar melalui No Handphone/Google/Facebook kemudian memasukkan kode verifikasi lalu informasi pribadi seperti nama, email, dan mata uang yang digunakan. Setelah berhasil mendaftar akan ada 4 menu yang ditampilkan 
    1. Persewaan yang berisi informasi jika barangmu disewa 
    2. Aset untuk menambahkan aset apa yang akan kita sewakan
    3. Kontak
    4. Pengaturan
        Agar orang lain dapat mengetahui apa yang kita sewakan, tentu kita harus upload dulu dong aset yang hendak kita sewakan. Klik pada menu "Aset" maka akan terdapat tampilan seperti berikut :

        Setelah menu "Aset" selanjutnya klik pada bagian bawah bertuliskan "Add new asset" maka akan muncul tampilan seperti gambar ke 2. Selanjutnya kita hanya perlu menambahkan informasi asetnya seperti Nama, Deskripsi, dan Gambarnya (bisa lebih dari 1 gambar). Jelaskan se-jelas dan se-menarik mungkin. Lalu "Save asset", aset kalian berhasil di tambahkan! Kemudian aset yang berhasil diupload akan memiliki keterangan "Idle" jika menggunakan pengaturan Bahasa Inggris atau "Nganggur" jika bahasa uang digunakan adalah Bahasa Indonesia. Menurutku, proses upload aset tergolong sangat sederhana dan data yang diupload tidak terlalu banyak sehingga kita nggak perlu bingung mengisi data-data yang tidak terlalu penting untuk menjalankan bisnis sewa atau rental aset kita.
        Ketika kita berhasil mengupload aset pertama, maka akan langsung diarahkan untuk membuat Website Tokosewa dari toko kita. Yaa kira-kira seperti memberi nama toko kita gituu. Sehingga kita nggak perlu bingung menekan-nekan tombol lain karena kemudahan arahan langsung yang diberikan RentBook. 

        Beginilah kira-kira tampilan yang kita lihat saat kita klik pada aset yang telah diupload. Selanjutnya, yang perlu kita lakukan adalah menekan simbol pada kanan atas untuk menyebarluaskan atau "Share" aset yang kita sewakan. Kita dapat membagikan di Whatsapp, Facebook, Email, bahkan SMS. Fitur ini sangat memudahkan dan bagus karena dapat menjangkau banyak media sosial yang bisa jadi merupakan tempat calon penyewa aset kita, nih. 
        Lalu tampilan yang akan dilihat calon penyewa saat meng-klik pada tautan kita seperti apa sih? Sabarr, ini dia tampilannya :
        Calon penyewa akan langsung diarahkan pada laman berisi aset yang kita sewakan, berita bagusnya calon penyewa TIDAK HARUS memiliki akun RentBook. Saat sudah mantap untuk menyewa, maka  diharuskan mengisi data diri Nama dan No Handphone. 
        Setelah ada penyewa, maka akan masuk Notifikasi berupa SMS berisi Nama Penyewa dan No Handhone penyewa ke No Handphone kita, yang fungsinya mengabarkan "Eh ada penyewa nih bro/sis" gitu lah bahasa santainya haha. Kita selanjutnya hanya perlu menghubungi nomor tersebut. Fitur SMS ini salah satu fitur unggulan dan populer dari RentBook karena fitur ini GRATIS ada lagi kelebihannya yaitu bisa mengingatkan pelanggan mengenai pembayaran barang sewaannya. 
        Langkah selanjutnya, kita mencatat data penyewa pada menu "Persewaan" berisi jenis aset yang disewa, lama menyewa (berapa hari/minggu/bulan), tanggal mulai sewa, tarif, dan nomor yang bisa dihubungi. Catatan selanjutnya akan muncul pada menu "Persewaan". Nah, saat akan masuk jatuh tempo, kita akan mendapat SMS lagi yang mengingatkan kita untuk menagih/mengambil kembali aset dari penyewa (masih GRATIS tentunya). Seperti reminder. Sebuah inovasi RentBook yang nggak terpikirkan oleh kita. Mungkin akan lebih menarik lagi jika RentBook dapat memberikan notifikasi di beberapa sosial media lain seperti melalui Email dan Whatsapp kita. Jadi, untuk orang-orang khususnya yang jarang membuka SMS seperti kaum millenial dapat mendapat reminder pada aplikasi yang sering digunakan juga. Semoga aja ya! we'll see.
        Selanjutnya kita bisa menambahkan biaya yang timbul dari penyewaan tersebut lalu mencatatnya pada aplikasi. Nantinya, kita bisa melihat rangkuman laporan persewaan di menu "Persewaan" bagian atas. Laporan juga dapat didownload dengan mengklik tomboh panah arah atas di pojok kanan halam tersebut kemudian pilih PDF/CSV/EXCEL. Hasilnya akan dikirim ke email.

    SESIMPLE ITU dan kita udah bisa mencari cuan lewat sewa online sset-aset kita
    Jadi tunggu apa lagi, sih? Mulai aja dulu siapa tahu ini adalah solusi terbaik buat kita yang berusaha mencari cuan di era pandemi yang rumit ini. 
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    FIND ME

    • twitter
    • pinterest
    • instagram

    INSTAGRAM

    @nrtrida

    LABELS

    • Design
    • Diary
    • Do It Yourself
    • Motivation
    • Opinion
    • Think&Talk

    POSTS

    • ▼  2021 (4)
      • ▼  March 2021 (4)
        • Pandemi ? Peluang Mulai Bisnis Onlinemu
        • Jangan Buang SAMPAH ke TEMPAT SAMPAH (Begitu Saja)
        • Millenial Juga Dukung "Green Habit" !
        • Solusi Menjadikan Aset "Nganggur" Jadi Cuan Melalu...
    • ►  2018 (7)
      • ►  August 2018 (3)
      • ►  February 2018 (1)
      • ►  January 2018 (3)
    • ►  2017 (6)
      • ►  December 2017 (2)
      • ►  July 2017 (4)

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top