Millenial Juga Dukung "Green Habit" !

March 18, 2021

     Millenial, nama lain dari Generasi Y. Generasi dengan kelahiran antara tahun 1980-2000 ini terkenal dengan generasi yang "kekinian". Generasi yang selalu mengikuti trend yang sedang hangat, generasi yang bisa segalanya, generasi cerdas, dan masih banyak lagi. Kehidupan generasi millenial sangat erat hubungannya dengan perkembanga teknologi. Perkembangan teknologi teejadi pada beberapa bidang mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, sampai pada ekonomi. Banyak inovasi-inovasi yang digelontorkan dari buah pikir millenial. Salah satunya bisnis dengan berbagai pembaharuan dalam segala aspek. Seperti produk baru, bahan baku baru, terobosan baru, dll. Oleh karena millenial identik dengan teknologi dan fenomena yang saya sebutkan sebelumnya, kebanyakan golongan beranggapan bahwasanya generasi millenial tidak terlalu peduli dengan alam dan kelestarian lingkungan karena terlalu berfokus dengan "sesuatu yang baru", dunia maya, dan realisasi dari pikiran mereka. Apa iya? Apakah perkembangan teknologi yang pesat serta inovasi-inovasi baru oleh millenial tidak bisa disandingkan dan diselaraskan dengan keterjagaan lingkungan? Bagaimana jika generasi millenial ternyata juga punya 1000 Gagasan untuk tetap menjaga bumi, yang menjadi tempat pijak manusia, tetap baik-baik saja?

Sumber : youthmanual.com

    Tanpa disadari, sebenarnya generasi millenial juga telah cukup memiliki peran kontribusi pada popularitas "Green Habit". Apa sih "Green Habit" itu ? Kebiasaan hijau? tentu tidak dapat diartikan secara eksplisit makna dari "Green Habit" sesungguhnya. Bagaimana mendefinisikan "Green Habit" adalah trend kebiasaan-kebiasaan menjaga bumi yang lahir karena kampanye melalui media sosial yang dilakukan oleh generasi millenial. Jangan berpikir kampanye berarti berorasi dengan jelas atau menarasikan secara jelas seperti "Mari Jaga dan Lestarikan Bumi Kita Demi Genarasi Selanjutnya" atau "Go Green! Reuse, Reduce, Recyle!". Sebenarnya secara konseptual kebiasaan "Green Habit" ini memang mirip dengan slogan "Reuse, Reduce, Recycle." yang dikemas dengan penyebutan "Trend Baru" atau "Trend Kekinian" yang diusung oleh generasi millenial.

APA SAJAKAH ITU?

1. Reusable Water Bottle
Sumber : my-best.id

    Pasti kita sudah tidak asing lagi dengan popularitas membawa botol minum sendiri yang beberapa tahun belakangan ini kembali booming dan banyak dikampanyekan melalui sosial media, kan? Membawa botol minum sendiri/tumbler tengah banyak dikampanyekan dengan berbagai cara implisit. Salah satunya adalah yang diberlakukannya pemberian diskon bagi pelanggan yang membawa tumbler sendiri saat membeli minuman. Menarik bukan? Tentu pemberian diskon bagi konsumen adalah suatu nilai plus yang diharap-harapkan. Siapa yang tidak tertarik dengan iming-iming diskon hanya dengan membawa tumbler sendiri? Jika saya adalah konsumennya, saya pastinya akan tertarik. Secara tidak langsung ketika banyak orang membawa tumbler sendiri maka akan terjadi pengurangan penggunaan plastik yang biasanya digunakan untuk menyajikan segelas kopi panas atau es teh dingin. Seperti yang kita tahu bahwa dibutuhkan sekitar 100-1000 tahun bagi botol plastik agar dapat terurai. Sehingga ketika belum mencapai waktunya terurai, botol-botol tersebut akan menumpuk, mencemari bumi kita dan pada akhirnya akan berdampak juga pada kelangsungan hidup makhluk di dalamnya. 

2. Stainless Straw/ Sedotan Stainless
Sumber : ecoterri.com

    Sekitar tahun 2019 akhir atau 2020 awal, di media sosial sedang marak-maraknya penggunaan si kecil dengan warna yang menawan hati. Berbagai kalangan seolah berlomba menggunakan barang tersebut dan mempublikasikannya entah melalui unggahan foto atau ketika berkumpul dengan teman maupun rekannya. Naik daunnya si kecil ini juga memberikan angin segar dan ide bisnis buntuk menyediakannya demi memenuhi kebutuhan pasar. Yap! Dia adalah Stainless Straw/Sedotan Stainless. Trend penggunaan barang ini bisa jadi digemborkan dengan maksud untuk mengurangi penggunaan sedotan plastik sekali pakai. Selain bisa dicuci dan digunakan berkali kali, penggunaan sedotan stainless ini juga dianggap beberapa orang sebagai salah satu cara untuk menjaga  kesehatan diri karena teah terjamin kebersihannya dan tidak perlu khawatir mengenai kemungkinan sedotan plastik yang mungkin bekas orang lain, atau sedotan kotor, dan lain sebagainya. Cukup banyak kan manfaat dari inovasi ini? Dapat menjadi ide bisnis baru, menjaga lingkungan dengan pengurangan plastik, hingga keuntungan pada aspek kesehatan diri.

3. Thrift/Barang Bekas
Sumber : wwd.com

    Sebenarnya arti dari Thrift sendiri adalah aktivitas untuk meminimalkan pengeluaran dan mencegah terjadinya pemborosan. Namun, baru-baru ini istilah Thrift telah digunakan secara luas untuk mendefinisikan barang Pre-loved atau barang bekas. Kegiatan menjual dan membeli barang bekas ini mencapai puncak kejayaannya pada tahun ini. Tahun 2021. Banyak sekali bermunculan online shop yang menjual barang-barang bekas seperti pakaian, sepatu, bahkan barang elektronik yang tentunya masih dalam kondisi yang sangat layak pakai dengan harga yang "lumayan". Kegiatan menjual barang bekas ini dijadikan sebuah bisnis baru oleh kebanyakan kaum millenial. Thrift adalah salah satu inovasi "Green Habit" yang mungkin tidak disadari. Ketika sebuah barang dimiliki oleh seseorang namun ternyata ia sudah tidak menginginkannya lagi, barang tersebut masih dapat memiliki nilai jual lebih apabila dikemas dengan embel-embel "thrift", pengemasan yang baik, dan tentu foto-foto yang menarik. Barang tersebut tidak akan dibuang dengan begitu saja dan bisa dipindah tangankan dengan win-win solution. Sekali lagi, trend millenial ini mungkin sedikit demi sedikit dapat membantu pelestarian lingkungan karena dapat mengurangi produksi barang baru dan digantikan dengan perpindahan kepemilikan saja dengan jumlah barang beredar yang tetap sama sehingga tidak dibuang, menumpuk dan mencemari bumi kita. 

    Mengingat generasi millenial erat hubungannya dengan teknologi, kegiatan "Green Habit" ala millenial ini sangat mungkin dapat menjadi suatu aksi yang lebih besar lagi. Gagasan untuk membuat sebuah platform yang dapat mewadahi kegiatan ini secara keseluruhan menjadi hal menarik yang perlu dipertimbangkan oleh generasi millenial. Seperti pembuatan website atau marketplace yang menjual trend "Green Habit" akan sangat membantu memperluas cakupan pembiasaan kegiatan baik atau bahkan semakin banyak bermunculan inovasi lain oleh millenial untuk melindungi bumi dan makhluk yang hidup di dalamnya namun di lain sisi juga berperan dalam pembangunan pada sektor ekonomi bisnis. 
MILLENIAL BISA!

 #1000GagasanEkonomi, #Selamatkanhutan, #TemenanLagi, #IndonesiaTangguh

You Might Also Like

0 komentar