Jangan Buang SAMPAH ke TEMPAT SAMPAH (Begitu Saja)

March 29, 2021

 

Sumber : Google Gambar

    Apakah fokus pertamamu saat melihat gambar diatas? Apakah langit biru yang begitu cerahnya? Ataukah pesawat terbang yang dengan gagah terbang membelah awan-awan? Ataukah bukit-bukit yang tampak dilewati oleh pesawat tersebut? Tunggu....apakah itu bukit? Oh ternyata bukan! Itu adalah tumpukan sampah yang sangat banyak sekali hingga membentuk gambaran seolah-olah adalah bukit. 

    Sampah merupakan salah satu masalah yang tidak pernah luput dari perbincangan. Segala upaya dilakukan untuk memberantas banyaknya sampah yang menumpuk setiap harinya atau setidaknya mengurangi bahkan mengubah sampah menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih dengan menggunakan prinsip "Reuse, Reduce, Recycle.". Siti Nurbaya Bakar (Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan) menaksir pada tahun 2020 timbunan sampah di Indonesia mencapai 67,8 juta ton dan terus bertambah seiring pertumbuhan jumlah penduduk ! Bayangkan saja timbunan sampah tersebut adalah timbunan dalam kurun waktu 1 tahun saja. Sungguh jumlah yang sangat fantastis. Jika timbunan sampah tersebut terus dibiarkan, maka tinggal menunggu waktu saja bumi ini berubah menjadi rumah bagi sampah. Kemana sajakah perginya sampah tersebut? Melansir dari laman Kompas.com sekitar 60 persen sampah dibuah ke TPA, 30 persen tidak dikelola dan mencemari lingkungan, sementara 10 persen sisanya didaur ulang. 

    Dibutuhkan waktu, tenaga, dan dukungan yang kuat dari lingkungan untuk melakukan perubahan terhadap permasalah sampah ini. Dibutuhkan waktu untuk dapat mengurangi ataupun mengelola sampah-sampah yang menjadi permasalahan di Indonesia bahkan dunia. Upaya yang dapat dilakukan dapat dimulai dari kesadaran diri sendiri untuk melakukan pengelolaan sampah atau pemberdayaan lembaga-lembaga yang memang memiliki visi dan misi dalam bidang tersebut. Salah satunya adalah Waste4Change. Program kerja yang inovatif oleh Waste4Change yang memang memiliki fokus pada pengelolaan sampah sangatlah membantu dalam percepatan tujuan Indonesia dalam perbaikan pengelolaan sampah serta menyadarkan mengenai Waste Management Indonesia. Waste4Change mengusung semangat "Bijak dalam Mengelola Sampah" dan memberikan edukasi tentang tanggung jawab dalam Personal Waste Management. Beberapa program kerja yang sangat menarik dari Waste4Change antara lain :

1. Personal Waste Management. Merupakan layanan pengangkutan sampah anorganik langsung dari rumah klien

2. Send Your Waste. Dengan program ini kita dapat mengirimkan sampah anorganik di rumah kepada Waste4Change dengan cara yang mudah yaitu melalui jasa ekspedisi

3. Dropbox. Kita memilah sampah-sampah yang dihasilkan lalu sampah-sampah anorganik disetorkan ke dalam dropbox Waste4Change.

    Semua sampah tersebut pada akhirnya akan dikelola secara optimal oleh Waste4Change. Sehingga usaha ini dapat mengurangi jumlah 60 persen sampah yang hanya akan berakhir di TPA tentunya juga menambah persentase 10 persen sampah yang didaur ulang dan dapat memperpanjang usia hidup material melalui proses daur ulang. 

AKU DAN SAMPAHKU

    Dalam menyikapi isu mengenai kegawatan penumpukan sampah ini, aku berusahan untuk TIDAK MEMBUANG SAMPAHKU KE TEMPAT SAMPAH dengan BEGITU SAJA namun berusaha untuk mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih memiliki daya guna dan memperpanjang usia hidup material. Oleh karena itu, aku memutuskan untuk melakukan daur ulang pada sampah yang kuhasilkan dari aktivitas sehati hari. 

    Salah satu sampah yang paling banyak kuhasilkan saat ini adalah sampah medis yaitu sampah masker sekali pakai. Seperti yang kita sadari bahwasanya pandemi Covid-19 masih terus berlangsung hingga saat ini. Setiap harinya, manusia tentu membutuhkan proteksi demi menjaga agar dirinya tetap selalu sehat dan terhindar dari penularan virus Covid-19. WHO sendiri menyarankan penggunaan masker medis 3 lapis sebagai salah satu proteksi yang baik digunakan oleh masyarakat umum. Anjuran tersebut membuat masyarakat berbondong-bondong membeli masker medis dan juga perusahaan lebih banyak yang melakukan produksi terhadap masker medis. Masker terbuat dari bahan utama fiber maupun kertas sehingga tergolong sampah yang tidak ramah lingkungan. Tinggal menunggu bom waktu ekologis apabila jenis sampah ini tidak ditangani dengan sebaik-baiknya. 

    


1. HIASAN DINDING

    Produk daur ulang pertama yang muncul sebagai sebuah inovasi dariku adalah mengubah masker bekas menjadi barang yang memiliki nilai lebih secara visual dan memiliki nilai seni bahkan dapat menjadi ide untuk diperjual belikan di era pandemi ini yaitu Hiasan Dinding dengan kata-kata motivasi di dalamnya. Untuk membuatnya cukup mudah dan bahan yang digunakan cukup mudah didapatkan karena berasal dari bahan bekas.

Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :

1. Masker bekas yang telah didesinfeksi dan dicuci hingga bersih
2. Tutup kaleng bekas
3. Kertas yang dipotong mengikuti bentuk tutup kaleng
4. Lem tembak
5. Gunting dan Pulpen

Cara Pembuatan :
Pembacaan gambar dimulai dari gambar paling kiri bagian atas
  1. Potong bagian atas, bawah, kanan, kiri 
  2. Potong menjadi empat bagian sama besar
  3. Potong melingkar menjadi bentuk seperti pada gambar nomer 3
  4. Gulung potongan masker menjadi bentuk mawar dan kaitkan dengan menggunakan lem tembak
  5. Masker telah berubah bentuk menjadi bunga mawar. Kamu dapat membuat beberapa bunga mawar disesuaikan dengan susunan yang diinginkan 
  6. Tempelkan kertas yang telah dipotong pada tutup kaleng bekas menggunakan lem tembak lalu atur susunan mawar diatasnya
  7. Tambahkan kata-kata motivasi atau nama (sesuai keinginan) kemudian hiasan cantik ini dapat dipasang di kamar atau ruang keluarga 

2. POT BIJI SEMAI/BUNGA
    Pembuatan pot ini terinspirasi dari keinginan untuk memanfaatkan barang bekas menjadi bentuk lain yang memberikan imbal balik positif kepada bumi yang kita singgahi yang telah kita manfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan menanam lebih banyak tanaman menggunakan pot ini, maka kita juga akan membantu bumi untuk menjaga kesehatannya. Bukan hanya diri kita yang terjaga dari virus namun juga bumi kita yang terjaga dari global warming.


Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :
1. Masker Bekas
2. Benang dan Jarum
3. Gunting


Cara Pembuatan :
Pembacaan gambar dimulai dari kiri atas ke bawah
  1. Potong bagian kanan dan kiri masker
  2. Satukan dua masker yang telah dipotong bagian kanan dan kirinya dengan menjahit pada bagian kanan-kiri-bawah. Sisakan pada bagian atas untuk 
  3. Balik masker yang telah dijahit sehingga bagian berwarna biru berada di luar
  4. Isi pot masker menggunakan tanah
  5. Siapkan biji atau tanaman yang hendak ditanaman (aku menggunakan biji bunga matahari)
  6. Tanam biji atau tanaman di dalam pot dan letakkan di tempat cukup cahaya serta siram dengan rutin agar tanaman bisa tumbuh dengan subur
3. KANTUNG MULTIFUNGSI/POUCH
    Kantung multifungsi ini dapat digunakan untuk menyimpan barang-barang dalam satu tempat agar kita lebih mudah membawanya ketika bepergian dan menjaga barang agar tidak mudah hilang. Alat dan bahan yang digunakan SAMA DENGAN POT SEMAI namun perbedaan terletak pada cara pembuatan produk.

Cara Pembuatan :
Pembacaan gambar dimulai dari kiri atas ke bawah
  1. Potong bagian atas, bawah, kanan, dan kiri masker
  2. Satukan dua masker dengan menjahit melingkar. Sisakan sekitar 2 cm pada bagian atas
  3. Potong tali masker dan letakkan dibawah sisa masker 2 cm tadi, kemudian lipat sisa masker ke arah bawah
  4. Jahit sehingga tali berada di dalam sisa masker
  5. Balik masker sehingga bagain berwarna biru berada di luar
  6. Kantung multifungsi siap digunakan dan dapat diserutkan untuk menjaga agar barang tidak terjatuh dari kantung
    Ketiga produk hasil daur ulang tersebut diharapkan menjadi beberapa inspirasi dalam pemberian nilai lebih pada barang-barang bekas sehingga dapat digunakan kembali dan merupakan bentuk tanggung jawabku terhadap sampah yang telah kuhasilkan.
Alam tidak butuh kata-kata mutiara, tapi alam butuh aksi nyata. - Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

"Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Waste4Change Sebarkan Semangat Bijak Kelola Sampah 2021 . Nama Penulis : Nur Iedha Tertiana."

You Might Also Like

0 komentar